Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) resmi menetapkan virus corona atau kita kenal dengan Covid-19 pada tanggal 11 Maret 2020 sebagai pandemi global. Keputusan yang diambil WHO ini dikeluarkan berdasarkan pada fakta virus corona yang telah menyebar di 118 negara dan hingga saat ini telah menginfeksi lebih dari 191.230.672.
Cara demi cara dilakukan diberbagai negara dalam mengendalikan penyebaran virus corona, hamper semua fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan hingga perkantoran dilakukan pengecekan kondisi suhu tubuh guna mendeteksi apakah ada pengunjung yang terpapar virus corona.
Thermal scanner, merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh manusia. Perangkat ini mampu merekan suhu berbagai objek yang melintas didepan perangkat dengan warna-warna yang berbeda yang bisa dijadikan sebagai indikator. Suhu yang lebih dingin diberi warna biru, ungu, atau hijau. Sedangkan suhu yang lebih hangat dapat diberi warna merah, oranye, atau kuning.
Thermal scanner juga dilengkapi dengan perangkat pengukur kecil yang bisa menangkap radiasi infra merah atau dapat kita sebut sebagai mikrobolometer. Mikrobolometer merekam suhu dan kemudian menetapkan piksel ke warna yang sesuai.
Cara Kerja Thermal Scanner
Thermal Scanner akan mendeteksi suhu dengan mengenali dan menangkap berbagai tingkat cahaya inframerah. Cahaya ini memang tidak dapat terlihat jika meggunakan mata telanjang, tetapi dapat dirasakan sebagai panas apabila intensitasnya cukup tinggi. Pada dasarnya cara kerja Thermal Scanner berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh manusia. Apabila ada seseorang yang demam, maka alarm akan berbunyi dan petugas akan tahu.
Manfaat Thermal Scanner
berikut merupakan manfaat dari penggunaan Thermal Scanner :
- Pengukuran Kondisi Suhu Tubuh Tanpa Ada Kontak Fisik, thermal scanner dapat melakukan pengukuran suhu tubuh tanpa adanya kontak fisik. Teknologi skin temperature measurement dapat menggantikan peran thermo gun manual untuk mengecek suhu tubuh manusia. Dengan tingkat akurasi yang tinggi, alat ini dapat menghasilkan hasil pengukuran yang akurat dengan toleransi kesalahan maksimal ± 0,5 °C. Dengan berkurangnya kontak fisik risiko penularan virus Covid akibat kegiatan pengukuran suhu Tubuh pun semakin menurun.
- Memudahkan moritoring perkembangan pasien secara berkala, dengan adanya keterangan waktu pada saat pengambilan data suhu tubuh, petugas dapat memantau perubahan maupun perkembangan yang terjadi pada suhu tubuh pengunjung pada periode waktu tertentu.
Termografi sebagai alat pendeteksi virus
Belum ada bukti terkait penelitian yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa thermal scanner dapat mendeteksi adanya virus corona. Dalam realitasnya penggunaan alat ini sendiri bertujuan untuk melihat adanya pengunjung yang memiliki suhu tubuh di atas rata-rata. Seperti yang telah diketahui, salah satu gejala yang dialami oleh orang yang terinfeksi virus corona adalah demam.
Keakuratan alat seperti ini masih harus diteliti kembali. Terlebih lagi, kekuatan sistem inframerah sebagai poin utama fungsinya juga dipengaruhi oleh keadaan tubuh dari manusia, lingkungan sekitar, dan alat yang digunakan.
Mendeteksi demam karena infeksi sebuah virus tidak dapat diputuskan pada saat itu juga. Terdapat tiga tahapan ketika demam terjadi. Pertama adalah tahap onset ketika demam dimulai, kenaikan suhu belum cukup signifikan untuk dideteksi. Kedua adalah masa-masa demam sedang naik dan paling mudah dideteksi. Tahap ketiga adalah ketika suhu mereda, baik secara bertahap atau tiba-tiba.
Baca Juga : Apa itu Internet of Things ?